Memandang perak berkilau di langit ketujuh, diterpa sinar keemasan mentari yang tak pernah padam.
Begitulah cinta abadi dunia dan akhirat, ia mendamaikan pula menyejukkan.
Menyatukan dua insan tanpa cela, tanpa syarat.
“Kebahagiaan cinta bukan diturunkaan dari langit diatas nampan emas”
Ya, ia butuh usaha dan kerja keras antar keduanya.
Karena cobaan akan terus hadir, ia tetap kan ada menggoda dalam senyap.
*
Menerpa sukma yang kan terus menghias diri dalam fajar.
Menatap setia setiap rona dalam atmosfir yang pernah hadir.
Rasanya baru kemarin atau lusa, tapi mendadak tak terbendung rasa.
Mencoba merasakan setiap buih cinta yang menerpa, tapi tak ada.
*
Kenapa? Ya, karena cinta tak berbuih, ia satu kesatuan yang dibangun dalam dekap & do’a.
Kesatuan utuh antar insan melewati berkah dan izinNya, maka ia kekal.
Maka bersyukurlah yang dapatkan kekal itu, hingga surgaNya.
Maka berdoalah yang mengusahakan kekal itu, hingga ridhoNya tiba.
*
Seakan ia bersih, dalam syukur dan takzim.
Seakan ia suci dari segala prasangka dan dosa.
Maka bersihkan, maka sucikan dengan bismillah dan istighfar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar